PM Orban secara luas dianggap sebagai sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban membuat perbandingan terselubung pada antara pasukan Uni Soviet yang menyerang Hungaria selama revolusi 1956 dan lembaga-lembaga Uni Eropa saat ini. Serangan itu disampaikan dalam peringatan 66 tahun pemberontakan pada Ahad .
Baca Juga "Kami berada di sini ketika kekaisaran penakluk pertama menyerang kami, dan kami akan berada di sini ketika yang terakhir runtuh, ujar Orban. Ketidakhadiran perdana menteri di ibu kota pada salah satu hari libur nasional paling penting di Hongaria terjadi saat pemerintahannya menghadapi tekanan yang meningkat dari gelombang protes berkelanjutan oleh guru dan siswa Hungaria. Para pendidik menuntut upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik. Protes lain direncanakan akan berlangsung di Budapest pada Ahad.